Reaksi Rakyat Indonesia Terhadap Monopoli Perdagangan Portugis dan Belanda
Gambar Ilustrasi, diambil dari google |
A. Perlawanan terhadap Portugis
1. Perlawanan rakyat Ternate
Pada mulanya kedatangan Portugis di Maluku disambut baik dan ramah
dengan prinsip saling menguntungkan. Namun perkembangannya menimbulkan
kebencian rakyat, yang dilatarbelakangi sikap serakah dalam perdagangan
(monopoli dagang) dan misi menyebarkan agama.
Perlawanan rakyat Ternate terhadap Portugis berkobar tahun 1533.
Portugis mendatangkan bantuan di bawah pimpinan Antonio Galvalo. Tahun
1565, dibawah pimpinan Sultan Hairun, bangsa kita kembali melawan
Portugis. Namun dengan akal licik, dengan bujukan untuk berunding,
Sultan Hairun dibunuh. Peristiwa ini semakin membangkitkan kemarahan
rakyat. Maka dibawah pimpinan Sultan Baabullah rakyat melawan Portugis.
Tahun 1574 benteng Portugis dapat direbut rakyat Ternate.
2. Aceh menghadapi Portugis
Sebagai akibat pendudukan Portugis, atas kota Malaka, Aceh menjadi ramai
dikunjungi pedagang. Persaingan dagang antar Portugis dengan Aceh
semakin meruncing dan memicu timbulnya permusuhan.
Untuk menghadapi ancaman Portugis, Aceh mengadakan persiapan-persiapan meliputi:
- Melengkapi kapal dagangnya dengan meriam dan prajurit
- Meminta bantuan persenjataan dan ahli perang dari Turki
- Meminta bantuan dari Kalikut dan Demak
Permusuhan antara Aceh dan Portugis berlangsung terus, keduanya tidak berhasil saling mengalahkan
3. Perlawanan Pasukan Demak
Di bawah pimpinan putra mahkota Demak Pati Unus menyerang Portugis di
Malaka, tetapi karena faktor jarak yang terlalu jauh dan kalah
persenjataan, serangan Demak di Malaka ini tidak berhasil. Namun dalam
pertempuran di Sunda Kelapa, pasukan Demak yang dipimpin Fatahillah
tahun 1527 berhasil mengalahkan Portugis di bawah pimpinan Fransisco de
Sa.
B. Perlawanan Terhadap Belanda
1. Mataram Melawan VOC
Sultan Agung bercita-cita mengusir orang-orang Belanda dari pulau Jawa.
Pada tahun 1628 menyerang VOC di Batavia dipimpin Tumenggung Bahureksa.
Gagal. Menyusul pasukan Tumenggung Suro Agul-agul. Kyai Dipati
mandurareja dan Kyai Dipati Upasanta, menyerang benteng Holandia tetapi
gagal.
Pada tahun 1629 pasukan Mataram kembali menyerang Batavia. Serangan
gagal kembali. Namun pada serangan kedua ini Gubernur Jenderal J.P. Coen
meninggal.
Alasan-alasan Mataram menyerang di Batavia diantaranya:
- Belanda dianggap merintangi cita-cita Sultan Agung
- Belanda merintangi hubungan dagang Mataram dengan Malaka
- Belanda berbuat kasar dalam berdagang
2. Kerajaan Makasar menghadapi VOC
Ibukota Makasar Sombapou merupakan bandar yang sangat strategis. VOC
ingin menguasainya. Usaha yang dilakukannya antara lain mengajukan
permintaan kepada Sultan Makasar agar:
- Makasar menutup bandarnya bagi kapal-kapal asing kecuali VOC
- Makasar memberi hak monopoli kepada VOC
- Melarang kapal-kapal dagang Makasar membeli rempah-rempah di Maluku
Permintaan tersebut ditolak Sultan, akhirnya perselisihan tidak bisa
dihindarkan. Sebagai raja, Sultan Hasannudin dengan gagah berani melawan
VOC. Ia mendapat julukan "Ayam Jantan dari Timur". Tahun 1667 VOC
berhasil menghasut raja Bone Aru Palaka untuk melawan Makasar.
Pertempuran hebat terjadi Juli 1667. Pasukan Makasar harus menghadapi
persekutuan VOC dan Aru Palaka.
Tahun 1667 bulan November Sultan Hasannudin terpaksa harus menandatangani perjanjian Bongaya. Isinya:
- Makasar harus mengakui monopoli VOC
- Wilayah Makasar diperkecil hingga tinggal Gowa
- Makasar harus membayar seluruh biaya perang
3. Perlawanan Banten terhadap VOC
Perlawanan rakyat Banten terhadap VOC mulai berlangsung sejak VOC
merebut Jayakarta (1629). Perlawanan ditingkatkan pada masa pemerintahan
Sultan Agung Tirtayasa, sejak 1651. Melihat perkembangan Banten VOC
tidak senang, maka VOC dengan bantuan putra raja (Sultan Haji) berhasil
mengadu domba
Akhirnya Sultan berserta Pangeran Purbaya terdesak dan melarikan diri.
Tetapi Sultan dapat ditangkap tahun 1683, sedang Pangeran Purbaya
menyingkir ke Periangan.
Perlawanan rakyat Banten dilanjutkan oleh Ratu Bagus Buang dan Kyai Tapa. Perlawanan rakyat Banten terhadap VOC membawa akibat:
- Banten dikuasai VOC
- VOC berhak campur tangan penuh dalam pemerintahan
- Hak kuasa Banten atas Cirebon harus dilepaskan
- Biaya perang harus ditanggung Banten
4. Perlawanan Trunojoyo terhadap VOC
Trunojoyo adalah putra bupati Madura. Tahun 1674 ia mengankat senjata
melakukan perlawanan karena Sultan Amangkurat I memerintah secara
sewenang-wenang dan bekerjasama dengan VOC. Trunojoyo dibantu Karaeng
Galesung, Monte Marano, Macan Wulung, dan lain-lain. Pengganti Angkurat I
yaitu Amangkurat II meminta bantuan VOC. Di bawah pimpinan kapten
Jonker, tahun 1679 Trunojoyo tertangkap dan dibunuh Amangkurat II
5. Perlawanan Untung Suropati
Untung Suropati mantan serdadu VOC tidak tega melihat bangsanya
diperlakukan sewenang-wenang oleh serdadu VOC. Ia mengangkat senjata.
Perlawanannya berlangsung antara tahun 1658-1706. Ia bekerjasama dengan
Sunan Amangkurat III(Sunan Mas)
C. Penyebaran Agama Kristen Di Indonesia
Penyebaran agama Kristen di Indonesia dimulai dengan penyebaran Kristen
Katolik oleh Portugis. Tokoh terkemukanya adalah Franciscus Xaverius.
Pada tahun 1546 ia menyebarkan agama Kristen Katolik di kepulauan
Maluku. Misionaris lainnya adalah biarawan Fransiska dan Dominikan.
Disamping menyebarkan agama, missionaris juga memajukan kesehatan
rakyat, menyelenggarakan pendidikan dll. Misinya tidak hanya di Maluku,
tetapi juga di Flores, Timor-Timor, Kepulauan Kei, Muntilan, Malang dan
Jakarta. Selain mengajarkan agama, misi Katolik juga membangun
sekolah-sekolah dan rumah sakit yang tersebar di seluruh Indonesia.
Karya misi ini tidak terbatas untuk orang-orang yang beragama katolik
tetapi bagi semua orang apapun agamanya. Missionaris adalah oraganisasi
yang bertugas menyebarkan agama Kristen Katolik. Sedangkan oraganisasi
yang bertugas menyebarkan agama Kristen Protestan adalah Zending.
Tokoh-tokoh Zending Belanda di Indonesia antara lain Dr. Nomensen,
Sebastian Danchaerts dan Hernius.
Kegiatan Zending di Indonesia:
- Menyebarkan agama Kristen di Maluku, Sangir, Talud, Timor dan Tapanuli
- Mendirikan Nederlandsch Zending Genotschap (NZG)
- Mendirikan sekolah-sekolah Kristen
Meskipun agama Kristen Katolik dan Protestan diperkenalkan oleh bangsa Eropa, agama ini bukan milik bangsa Eropa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar